Jumat, 16 Maret 2018

Tarian Tradisional Bali

Maret 16, 2018 0 Comments

Tarian Tradisional Bali


kebudayaan bali

Selain dari pakaian adat, rumah adat, senjata tradisional, kebudayaan-kebudayaan bali, dan lain sebagainya, Pulau bali ini memiliki beberapa macam tarian-tarian tradisional yang sangat unik, biasanya tarian tradisional ini akan diselenggarakan ketika adanya suatu acara-acara besar.
Berikut dibawah ini akan ada penjelasan tentang berbagai macam tarian tradisional bali:
by:https://baabun.com/kebudayaan-bali/

Pakaian Tradisional Bali

Maret 16, 2018 0 Comments

Pakaian Tradisional Bali

kebudayaan bali
Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket, saput, dan dilengkapi dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian belakang.
Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing songket, setagen songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket dan lain sebagainya, pakaian adat bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas tepat pada kepala.
Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah seperti kalung, subang, dan gelang.
by:senibudayaku.com

Rumah Adat Bali

Maret 16, 2018 0 Comments

Rumah Adat Bali

kebudayaan bali
lihat.co.id
Salah satu dari contoh rumah adat bali disebut dengan Gapura Candi Bentar. Gapura Candi Bentar ini adalah puntu masuk menuju istana raja yang merupakan rumah adat bali juga, Gapura Candi Bentar dibuat dari batu yang berwarna merah dan diukir oleh batu cadas.
Balai Benggong posisinya terletak di sisi kanan dan Balai Wantikan ini posisinya terletak pada sisi sebelah kiri. Apa sih Balai Benggo itu? Balai Benggo ialah tempat peristirahatan raja dan keluarganya, lalu dengan Balai Wantikan? Balai Wantikan ini ialah tempat pagelaran kesenian.
Secara umumnya, rumah adat bali ini dipenuhi dengan hiasan pernak-pernik, ukiran-ukiran dengan warna yang alami kemudian patung-patung simbol ritual. Bangunan rumah adat bali ini terpisah-pisah sehingga bangunan rumah adat bali ini menjadi banyak bangunan-bangunan kecil dalam satu wilayah.
Semakin sini semakin sini seiring dengan perkembangan zaman mulailah ada perubahan-perubahan pada bangunan rumah adat bali tersebut, yang dulunya bangunan tersebut terpisah-pisah, dan bangunan yang saat ini tidak terdapat bangunan yang terpisah-pisah.
by:https://baabun.com/kebudayaan-bali/

Makanan Tradisional Daerah Kalimantan Barat

Maret 16, 2018 0 Comments

Makanan Tradisional Daerah Kalimantan Barat

Pontianak memang terkenal dengan bingke. Kudapan ini seakan-akan menjadi trademark bagi wilayah ini. Sebenarnya, terdapat bermacam-macam jenis kudapan lain yang tidak kalah dengan bingke. Misalnya lempok, pisang goreng,krispi, talas goreng, hay keng, manisan kering, aneka kerupuk, dan keripik ikan. 

Makanan tradisional yang berupa makanan tidak kalah beragamnya dengan jenis panganannya. Jenis makanan yang kondang antara lain bubur pedas, bubur ikan, bakmi udang, yam mie, kepiting asam manis, udang galah goreng mentega, ikan patin asam pedas, lodeh jantung pisang, tumis pakis, pacri nenas, sambal terong pipit, mencalok, dan masakan-masakan lain yang jumlahnya cukup banyak.
  1. Mie sagu, Makanan Tradisional Khas Melayu Pontianak
Makanan Khas Kalimantan Barat Paling Enak
Salah satu makanan khas Kalimantan Barat yang bernama mie sagu ini tidak hanya populer di daerah timur Indonesia, bahkan di Kalimantan Barat seperti Pontianak. Sagu dijadikan sebagai bahan untuk membuat mie. Makanan ini juga merupakan makanan khas melayu di Pontianak. Mie sagu sering dijadikan sebagai makanan selingan atau sarapan bagi masyarakat kaliamantan barat.
Makanan khas Kalimantan Barat ini juga terdapat di daerah lain, tetapi ada beberapa perbedaan mie sagu khas Kalimantan barat dengan yang ada di daerah lain. Mie sagu khas Kalimantan Barat ini biasanya  menggunakan kuah kaldu sebagai pelengkap dalam penyajiannya. Sedangkan dari daerah lain biasanya disajikan dalam keadaan kering saja.
Makanan khas Kalimantan Barat ini terbuat dari sagu yang di ulen dan di potong kecil dan panjang. Kemudian direbus dan dicampurkan dengan berbagai macam bumbu tambahan seperti daun kucai, kecambah , merica, potongan daging dan bumbu. Makanan yang sangat cocok dinikmati ketika cuaca hujan atau dipagi hari ini bisa ditemukan dengan mudah di warung tepi jalan di kota Kalimantan Barat.
  1. Mie Kepiting, Makanan Tradisional Khas Pontianak
Makanan Khas Kalimantan Barat Paling Enak
Masih dengan jenis mie, kalo makanan khas Kalimantan Barat dari Pontianak ini adalah mie kepiting. Mie kepiting Pontianak adalah makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat maupun para pelancong yang datang ke Pontianak. Mereka semua yang mencobanya sangat puas dengan sensasi rasa olahan menu kepiting yang bisa dibilang baru dan tidak biasa ini.
Makanan khas Kalimantan Barat ini hampir sama dengan mie ayam, tetapi toping yang digunakan berupa daging, basko ikan, udang, daging kepiting, kecambah, dan pangsit goreng. Mie yang sangat lezat ini akan memberikan sensasi yang khas bagi kamu pecinta kepiting atau mie ayam. Mie kepiting merupakan makanan khas masyarakat tionghoa Pontianak.
Nah jika kamu sedang berkunjung ke Kalimantan Barat dan kamu ingin mencoba makanan khas Kalimantan Barat ini kamu bisa mendapatkan kuliner yang unik ini di jalan setia budi, yakni warung mie kepiting A Tie atau bisa juga kamu temukan di jalan Gajah Mada.
  1. Kerupuk Basah, Makanan Tradisional Khas Kapuas Hulu
Makanan Khas Kalimantan Barat Paling Enak
Kerupuk basah adalah makanan khas Kalimantan Barat yang berasal dari daerah Hulu sungai Kapuas. Namun tahukah kanu jika makanan yang satu ini memang sangat berbeda, ketika kalian memesan kerupuk basah maka kamu tidak berbentuk akan mendapatkan kerupuk seperti yang kalian bayangkan. . makanan ini merupakan cemilan yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan tentu menyehatkan.
Makanan khas Kalimantan Barat ini bentuknya lebih mirip dengan empek-empek, tetapi lebih panjang dan tidak di goreng. Kerupuk basah dimasak dengan cara di kukus. Tetapi kamu juga dapat menikmatinya dengan cara digoreng lagi setelah dikukus. Kuliner ini biasanya disajikan dengan tambahan saos kacang seperti somay atau pun sate.
Kerupuk Basah terbuat dari campuran tepung sagu dan ikan. Biasanya yang digunakan dalam makanan khas Kalimantan Barat ini adalah ikan belida yakni salah satu  ikan khas di Kalimantan Barat sebagai bahan pembuatan makanan unik ini. Ikan ini memiliki tekstur daging yang lembut serta aroma yang khas. Tetapi selain ikan belida, ikan tenggiri atau ikan tawar lainnya juga bisa digunakan.
by:https://www.shopback.co.id/blog/makanan-khas-kalimantan-barat-yang-wajib-dicoba

Senjata Tradisional Daerah Kalimantan Barat

Maret 16, 2018 0 Comments

Senjata Tradisional Daerah Kalimantan Barat


Hasil foto untuk Senjata Tradisional Daerah Kalimantan Barat

Senjata- senjata tradisiopnal suku Dayak Kalimantan Barat antara lain mandau, perisai, sumpit, tombak, dan sabit. Adapun yang meruipakan senjata khas daerah ini adalah mandau. Dahulu mandau selalu dikaitkan dengan budaya mengayau(memenggal kepala musuh pada saat peperangan) dikalangan masyarakat dayak. Adanya tradisi mengayau memunculkan kepercayaan bahwa semakin sering digunakan untuk mengayau, mandau makin keramat. Pemiliknya semakin sakti dan memiliki status sosial yang tinggi. Namun semakin hilang dan terkikisnya tradisi mengayau, anggapan ini juga semakin terkikis.

Biasanya mandau terdiri atas ulu (pegangan), sarung dan bilah. Ulu terbuat dari kayu pilihan dan diberi hiasan, diantaranya berupa jumbai-jumbai rambut manusia yang diambil dari kepala yang sudah dikayau. Sementara itu, sarungnya terbuat dari kayu yang juga dihias dengan beragam hiasan,diantaranya manik-manik dan bulu burung. Pada sarung ini diselipkan anak mandau berupa pisau pengerat kecil yang bertangkai panjang.
by:http://adat-tradisional.blogspot.com/2017/03/senjata-tradisional-kalimantan-barat.html

Tari tarian Daerah Selawesi Selatan

Maret 16, 2018 0 Comments

1. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Kipas Pakarena

tari tradisional sulawesi selatan
Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan
Gandrang Pakarena merupakan sebuah lagu daerah Sulawesi Selatan, namun Pakarena yang satu ini merupakan salah satu tarian tradisional Provinsi Sulawesi Selatan. Tari Pakarena atau dikenal pula dengan Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.

Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5-7 orang penari wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik tradisional Sulawesi Selatanyang sering disebut dengan gondrong rinci. Gondrong rinci ini merupakan musik tradisional yang terdiri dari gendrang dan seruling. Musik pengiring ini biasanya dimaikan oleh 4-7 orang pemain musik. Salah satu pemusik biasanya memainkan seruling dan yang lainnya memainkan gendrang dengan cara yang berbeda-beda sehingga menghasilkan suara yang padu. 

Dalam tarian kipas pakarena ini walaupun penari menari dengan gerakan yang lemah lembut, namun irama yang dimainkan musik pengiring bertempo cepat. Hal inilah yang menjadi salah satu keunikan dari Tari Kipas Pakarena ini.

Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana adat khas Gowa. Para penari biasanya menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas Sulawesi Selatan. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa kipas lipat yang digunakan untuk menari.

Para penari kipas pakarena menari dengan gerakan lemah gemulai sambil memainkan kipas lipat di tangan mereka. Gerakan dalam tarian ini biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan kipas lipat dan tangan satunya yang bergerak lemah lembut. Selain itu gerakan badan yang mengikuti gerakan tangan dan gerkan kaki yang melangkah. Selain gerakan yang lemah gemulai ternyata para penari kipas pakarena dibatasi oleh suatu aturan / pakem tertentu, salah satunya adalah para penari tidak diperkenankan untuk membuka mata terlalu lebar dan mengangkat kaki terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan aspek kesopanan dan kesantunan sangat diutamakan dalam tarian ini. sehingga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan hati yang tulus. 

2. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Pattennung


Tari Pattennung merupakan tari tradisional dari Sulawesi Selatan. Tari Patenung menggambarkan wanita-wanita asal Sulawesi selatan yang sedang menenun. Tarian Pattenung ini menggambarkan pula kesabaran dan ketekunan serta bagaimana gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun benang menjadi kain.

Adapun penari pattennung menggunakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa baju bodo panjang, lipaq sabbe (sarung), curak lakba, serta hiasan bangkara, rante ma’bule, pontoyang digunakan dalam tari pattenun. Adapun properti yang digunakan berupa sarung lempar.

Tarian Pattennung ini diiringi oleh iringan instrumen musik tradisional suling dan gendang. 

3. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'Gellu

Tari Ma'gellu adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan. Tarian Ma’gellu awalnya dikembangkan di Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Tarian ini biasanya dipentaskan pada upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang berkaitan dengan upacara pentasbihan Rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan). Seiring perkembangannya, saat ini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat. 

Tarian Ma'gellu dilakukan oleh remaja putri berjumlah ganjil diiringi irama gendang yang ditabuh oleh remaja putra yang berjumlah empat orang.
Tari Ma'gellu dari Sulawesi Selatan | foto :fotokoleksiku.wordpress.com

Adapun busana serta aksesoris yang digunakan oleh para penari Ma'gellu adalah khusus untuk penari dengan perhiasan yang terbuat dari emas dan perak seperti Keris Emas/Sarapang Bulawan, Kandaure, Sa’pi’ Ulu’, Tali Tarrung, Bulu Bawan, Rara’, Mastura,Manikkata, Oran-oran, Lola’ Pali’ Gaapong, Komba Boko’ dan lain-lainnya. 

 4. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari Ma'randing

Tari Ma'randing adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi). Para penari menggunakan pakaian perang tradisional dan senjata. Tari ini secara mendasar adalah sebuah tari partriotik atau tari perang. 

Kata ma'randing sendiri berasal dari kata randing yang berarti "mulia ketika melewatkan". Tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata tradisional Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya. Tarian Ma'randing dibawakan oleh beberapa orang yang setiap orangnya membawa perisai besar, pedang dan sejumlah ornamen. Setiap objek menyimbolkan beberapa makna. Perisai yang dibuat dari kulit kerbau (bulalang) menyimbolkan kekayaan, karena hanya orang kaya yang memiliki kerbau sendiri. Pedang (doke, la'bo' bulange, la'bo' pinai, la'bo' todolo) menunjukkan kesiapa untuk perang, yang menyimbolkan keberanian.
Tari ini dilakukan dengan 4 prinsip gerakan, yaitu :
  1. Komanda menginspeksi tiap orang dan senjatanya, menyimbolkan disiplin.
  2. Senjata diulur dan perisai ditarik kebelakang, menyimbolkan kesigapan.
  3. Salah satu kaki diangkat sementara itu yang lain di tanah, menyimbolkan keteguhan hati.
  4. Para menari mundur kebelakang, sementara itu satu penari bergerak ke kanan dan yang lain ke kiri, menyimbolkan kesigapan. 
Selama tarian, para penari berteriak untuk menyemangati satu sama lain selama pertempuran. Penonton akan turut serta berteriak. Teriakan ini (peongli) terkadang bervariasi diberbagai tempat.  Makna yang terkandung dari tarian Ma'randing ini adalah untuk menjaga desa dan melindungi para gadis muda dari penculikan desa tetangga. 

5. Tari Tradisional Sulawesi Selatan - Tari manimbong

Tarian Manimbong adalah tari tradisional Sulawesi Selatan yang hanya ditampilkan secara khusus pada upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Seperti halnya tarian Rambu Tuka’ lainnya, Manimbong juga diselenggarakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Para penarinya menggunakan pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu Buku yang berselempang kain antik. Mereka juga dilengkapi dengan parang kuno (la’bo’ penai) dan sejenis temeng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja.
by:http://www.tradisikita.my.id/2016/10/10-tari-tradisional-sulawesi-selatan.html

Pakaian Adat Selawesi Selatan

Maret 16, 2018 0 Comments
1. Baju Bodo (Baju Adat wanita suku Bugis)
Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku lengan. Dulu, baju bodo bisa dipakai tanpa penutup payudara. Hal ini sudah sempat diperhatikan James Brooke (yang kemudian diangkat sultan Brunei menjadi raja Sarawak) tahun 1840 saat dia mengunjungi istana Bone. Perempuan Bugis mengenakan pakaian sederhana. Sehelai sarung menutupi pinggang hingga kaki dan baju tipis longgar dari kain muslin (kasa), memperlihatkan payudara dan leluk-lekuk dada.[2] Cara memakai baju bodo ini masih berlaku pada tahun sampai tahun 1930-an.

Menurut adat Bugis, warna baju bodo yang dikenakan akan menunjukan usia dan martabat si Pemakainya.
WarnaArti
Jinggadipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun.
Jingga dan merahdipakai oleh gadis berumur 10-14 tahun.
Merahdipakai oleh perempuan berumur 17-25 tahun.
Putihdipakai oleh para pembantu dan dukun.
Hijaudipakai oleh perempuan bangsawan.
Ungudipakai oleh para janda.
Baju Bodo ini kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Tetapi kini, baju bodo mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba menari atau menyambut tamu agung.
2. Jas Tutu (Baju Adat Pria Suku Bugis)
Jika pakaian adat wanita disebut Baju Bodo, pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria disebut dengan Jas Tutu.

Pakaian adat yang dikenakan khusus pria suku Bugis-Makassar tak hanya berupa jas tutu. Mengenakannya biasanya berpasangan dengan celana atau paroci, kain sarung atau lipa garusuk, dan tutup kepala berupa songkok.

Jas tutu bentuknya lengan panjang, leher berkerah serta diberi kancing yang terbuat dari sepuhan emas atau perak dan dipasang pada leher baju. Sementara, kain lipa sabbe atau lipa garusuk tampak polos tetapi berwarna mencolok, seperti merah dan hijau.
3. Busana Pattuqduq Towaine
Baju adat Sulawesi Selatan yang disebut Pattuqduq Towaine merupakan baju adat suku Mandar. Busana yang dipakai Pattuqdu Towaine itu mencerminkan busana yang dipakai oleh perempuan mandar pada umumnya.

Baju adat Sulawesi Selatan ini dikenakan oleh wanita mandar pada saat perkawinan dan pada saat menari pattiqtuq. Busana pattuqdu itu ( belum masuk baju pokko dan Sarung sutra khas mandar )yang digunakan untuk menari terdiri dari 18 potong, sedangkan Busana untuk orang yang menikah adalah 24 potong.

Busana Puttuqduq terdiri dari baju Rawang Boko atau bisa juga Baju Pokkoq, Lipaq Saqbe Mandar dan beberapa Motif saeung tenun lainnya seperti Lipaq Aqdi Diratte, Lipaq Aqdi Diratte Duattodong, serta hiasan kepala, badan dan tangan yang mencerminkan budaya Mandar.
Busana pria Mandar lebih sederhana karena hanya terdiri dari baju jas tutup terbuat dari bahan sutera bercorak bebas dengan warna hitam atau warna cerah. Paduannya kain sarung tenun Mandar atau seringkali ada yang memakai celana panjang kemuidian ditutup dengan sarung hingga sebatas lutut. Untuk penututp kepala, pria Mandar menggunakan kopiah atau lazim disebut songkok tobone dengan warna yang serasi antara baju bagian atas dengan jas atau sarungnya.
Pria Mandar melengkapi busananya dengan melekatkan rantai emas yang diberi liontin atau medalion dari taring macan bahkan bisa juga terbuat dari taji ayam. Hiasan tersebut diselipkan sebagian di saku jas tutupnya dan sebagian lagi dibiarkan menjuntai ke luar. Alas kaki yang dipakai biasanya sepatu pantovel atau sandal yang dibuat dari kulit.
4. Baju Pokko
Baju Pokko merupakan baju adat Toraja untuk wanita. Baju adat Sulawesi Selatan yang satu ini adalah baju dengan lengan pendek dengan dominasi warna kuning, merah dan putih.

Masyarakat Tana Toraja sendiri masih melestarikan pakaian adatnya dengan cara mewajibkan seluruh PNS di Kabupaten Tana Toraja untuk menggunakan baju pokko setiap hari Sabtu. Untuk PNS pria juga diwajibkan untuk menggunakan seppa tallung buku setiap hari Sabtu.
5. Baju Seppe Tallung Buku
Seppa Tallung merupakan baju adat Sulawesi Selatan yaitu dari suku Toraja. Pakaian adat Toraja ini merupakan pakaian yang panjangnya sampai lutut. Sepa Tallung Buku adalah pakaian adat toraja yang digunakan oleh laki-laki. Dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti kandaure, gayang, lipa’, dll.

Pakaian ini bahkan pernah menjadi perhatian dunia dalam ajang Manhunt International 2011 yang diadakan di Korea Selatan. Banyak pujian yang diberikan lewat beberapa media termasuk website yang membicarakan tentang pakaian adat yang digunakan oleh peserta dari Indonesia tersebut. Busana yang digunakan merupakan modifikasi dari pakaian seppa tallung buku dilengkapi sayap dan tanduk yang menggambarkan kebesaran dan keagungan dari salah satu kebudayaan Indonesia tersebut.
by:https://andihidayat1505.wordpress.com/2017/10/22/beberapa-pakaian-adat-yang-ada-di-sulawesi-selatan/